Piala AFF 2026 akan menjadi babak baru dalam sejarah kompetisi sepak bola Asia Tenggara terutama bagi Timnas Indonesia.
Yang di mana turnamen bergengsi ini akan dihelat pada periode 25 Juli hingga 26 Agustus 2026, sebuah perubahan signifikan dari tradisi sebelumnya yang selalu menempatkan ajang ini di akhir tahun.
Sehingga memberikan nuansa segar dan tantangan baru bagi seluruh peserta yang berasal dari sepuluh negara di kawasan ASEAN.
Pergeseran jadwal ini bukan tanpa alasan, melainkan hasil pertimbangan matang dari Komite Kompetisi Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) yang ingin memastikan turnamen bisa diikuti oleh skuad terbaik dari masing-masing negara.
Sekaligus mengakomodasi kepentingan para pemain yang berkarier di liga-liga Eropa yang biasanya sedang libur musim panas pada periode tersebut.
Dengan jadwal baru ini, Timnas Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara memiliki peluang besar untuk menurunkan pemain-pemain andalan mereka yang selama ini sulit dipanggil karena bentrok jadwal dengan kompetisi domestik maupun liga Eropa.
Sehingga kualitas pertandingan diharapkan akan meningkat secara signifikan.
Selain itu, perubahan ini juga membuka peluang bagi para pemain diaspora atau naturalisasi yang bermain di klub-klub Eropa untuk turut memperkuat tim nasional mereka di ajang Piala AFF.
Sehingga persaingan akan semakin ketat dan menarik untuk ditonton para pecinta sepak bola di kawasan ini.
Momentum ini pun diyakini akan menjadi titik balik bagi Timnas Indonesia yang selama ini selalu gagal membawa pulang trofi juara.
Karena kini mereka bisa memaksimalkan potensi skuad terbaiknya tanpa terkendala masalah absennya pemain kunci akibat jadwal yang padat di Eropa.
Piala AFF, atau yang kini resmi disebut ASEAN Championship Hyundai Cup, akan mengalami perubahan besar pada edisi tahun 2026.
Setelah selama ini digelar di akhir tahun, turnamen ini akan dihelat lebih awal, tepatnya pada periode 25 Juli hingga 26 Agustus 2026.
Keputusan ini diambil oleh Komite Kompetisi Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) dalam rapat di Bangkok, Thailand.
Dengan tujuan untuk mengakomodasi kepentingan seluruh negara peserta, khususnya agar para pemain yang berkarier di Eropa bisa turut serta tanpa terkendala jadwal liga domestik.
Perubahan jadwal ini sangat berdampak positif bagi Timnas Indonesia.
Selama ini, pelatih sering kesulitan memanggil pemain andalan yang bermain di klub-klub Eropa karena turnamen Piala AFF biasa digelar saat kompetisi liga di Eropa sedang berlangsung.
Akibatnya, skuad yang dikirimkan sering kali didominasi oleh pemain muda atau pemain yang tidak sedang aktif di liga luar negeri.
Namun, dengan jadwal baru yang bertepatan dengan libur musim panas di Eropa, peluang untuk memanggil skuad terbaik semakin terbuka lebar.
Selain itu, perubahan jadwal ini juga membuka peluang bagi para pemain diaspora atau naturalisasi yang bermain di klub-klub Eropa untuk turut memperkuat tim nasional mereka di ajang Piala AFF.
Hal ini akan meningkatkan kualitas pertandingan secara keseluruhan, karena setiap negara bisa menurunkan pemain-pemain terbaiknya tanpa terkendala masalah absennya pemain kunci akibat jadwal yang padat di Eropa.
Persaingan pun akan semakin ketat dan menarik untuk ditonton para pecinta sepak bola di kawasan Asia Tenggara.
Timnas Indonesia sendiri selama ini selalu ambil bagian dalam ajang ini sejak edisi perdana pada tahun 1996.
Namun, hingga saat ini, Tim Merah Putih belum sekalipun berhasil membawa pulang trofi juara, meski sudah enam kali menjejak partai final.
Baca Juga: Erick Thohir Ancam Bubarkan Timnas Indonesia Jika Ada Pemain Titipan
Leave a Reply