Advertisement

Prediksi Hasil Formula 1 Dengan Kecerdasaan AI Makin Akurat

Formula 1

Mariana Antaya membangun model pembelajaran mesin yang dengan tepat memprediksi tiga pemenang balapan Formula 1 2025. Menurutnya, alat ini makin baik setiap akhir pekan grand prix.

Menjelang akhir pekan grand prix, sebagian besar penggemar suka berbagi prediksi atau mencoba menebak siapa yang akan menjadi pemenang balapan. Ahli data, Mariana Antaya, membawa obrolan tersebut selangkah lebih maju dan membangun sebuah model pembelajaran mesin untuk mencoba memprediksi hasil balapan F1. Sejauh ini, modelnya telah dengan tepat memprediksi pemenang dari tiga grand prix musim ini.

“Saya adalah penggemar berat Formula 1,” kata Antaya saat berbicara dengan Motorsport.com. “Pembelajaran mesin dan semua algoritme ini sangat banyak digunakan di Formula 1 oleh tim-tim. Saya rasa tidak banyak orang yang tahu, tetapi para insinyur balap menggunakan ini untuk strategi mereka secara real time.

“Jadi, saya ingin mencoba memprediksi pemenang sebagai latihan yang menyenangkan, hanya untuk melihat, seperti, seberapa bagus yang bisa kita dapatkan dengan data yang tersedia.”

Untuk melakukan hal ini, Antaya mulai membangun modelnya sendiri. Berbekal waktu putaran dari Grand Prix Australia tahun lalu, yang bersumber dari penyimpanan data FastF1 API, ia mulai membandingkan hasil balapan tahun 2024 dengan penampilan kualifikasi pada 2025.

Setelah para pemula dikeluarkan dari program, yang diakui Antaya sebagai salah satu faktor yang “mengganggu” karena tidak ada data yang dapat dijadikan patokan, ia mulai melatih modelnya. Dengan menggunakan alat penguat gradien, Antaya memprediksi waktu putaran untuk balapan di Albert Park, dan programnya dengan tepat memilih Lando Norris sebagai pemenang.

“Saya berkata di akhir video, ini jelas merupakan model yang sederhana, dan saya tidak tahu bahwa model ini akan memprediksi dengan tepat,” kata Antaya. Dari sana, proyek ini mulai berkembang ketika komunitas F1 berkumpul untuk melihat berapa banyak lagi balapan yang bisa diprediksi Antaya dengan benar.

“Saya ingin ini menjadi semacam crowdsourced. Jadi, semua penonton dapat mengatakan ‘Saya sangat ingin Anda memasukkan data cuaca ke dalamnya,’ atau ‘Saya sangat ingin Anda memasukkan sesi latihan ke dalam model.

“Saya ingin orang-orang memberi tahu saya fitur apa lagi yang ingin mereka tambahkan ke model tersebut untuk menyempurnakannya sepanjang musim.”

Formula 1 Fan Mariana Antaya

Penggemar Formula 1, Mariana Antaya

Peningkatan itu telah terjadi, karena model pembelajaran mesin terus memprediksi pemenang balapan dengan benar. Namun, bukan berarti modelnya sudah sempurna. Antaya kini menambahkan lebih banyak titik data ke dalam program untuk membantu meningkatkan akurasinya.

“Memiliki lebih banyak data akan membantu model belajar lebih banyak dan dapat membuat prediksi yang lebih baik,” jelasnya. “Jika Anda hanya memiliki begitu banyak data, maka pikirannya akan menjadi sangat kecil, saya kira, dan tidak akan dapat memahami banyak hal.”

Untuk memperluas pikiran modelnya, Antaya menambahkan data cuaca menjelang F1 GP Jepang, termasuk kemungkinan hujan selama balapan dan suhu trek di Suzuka. Selain itu, performa pembalap dalam cuaca basah juga ditambahkan. Program ini menggunakan data tersebut untuk memprediksi kemenangan Max Verstappen dengan tepat pada balapan tersebut.

Langkah besar berikutnya untuk model ini dilakukan menjelang Grand Prix Arab Saudi, ketika model ini dilatih berdasarkan performa masing-masing tim sepanjang 2025. Wanita tersetbut menjelaskan bahwa data tambahan akan membantu programnya memahami bahwa tim-tim seperti McLaren dan Williams telah membuat langkah maju di 2025. Sementara tim-tim lain seperti Red Bull tidak tampil secara konsisten seperti pada 2024.

“Sekarang kami lebih mempertimbangkan gambaran menyeluruh tentang seberapa baik performa mobil dan tim,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Kudustoto News

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *